Unity adalah game engine yang masih jadi favorit developer di 2025 karena fleksibilitas, ekosistem, dan komunitasnya yang luas. Artikel ini akan membahas alasan mengapa Unity tetap jadi pilihan utama untuk game development, cara kerjanya, fiturnya, hingga contoh game populer yang lahir dari Unity.
Apa Itu Unity?
Kalau kamu pernah mendengar istilah game engine, maka Unity adalah salah satu nama besar di baliknya. Diluncurkan pada 2005, Unity hadir dengan misi sederhana: membuat game development bisa diakses siapa saja, baik pemula maupun studio besar.
Seiring berjalannya waktu, Unity berhasil membangun komunitas global yang masif. Para developer saling berbagi aset, fitur, hingga plugin yang membuat pengembangan game lebih mudah.
Baca Juga: Membuat Game Roblox Pakai Lua: Panduan A-Z Developer!
Filosofi Unity sendiri sederhana: game bukan hanya soal menang atau kalah, tapi juga tentang pengalaman interaktif, seperti menonton film, konser, atau ikut kelas.
Secara teknis, Unity adalah game engine lintas platform yang mendukung pembuatan pengalaman 2D maupun 3D. Komponen dasarnya disebut GameObject, yang bisa diberi Component seperti:
- TransformĀ (posisi, rotasi, skala)
- RigidbodyĀ (fisik)
- MeshRendererĀ (visual)
- ScriptĀ (logika dengan C#)
Unity mendukung editor real-time, berbagai format file (FBX, PNG, WAV), hingga pipeline rendering seperti URP dan HDRP. Dari sisi bahasa, Unity menggunakan C# (Sharp) sebagai bahasa utama.
Baca Juga: Apa Itu Website 3D? Fitur, Jenis, dan Panduan Membuatnya
Lalu, apakah Unity masih relevan di 2025? Jawabannya: ya, bahkan semakin kuat. Dengan dukungan lebih dari 25 platform, mulai dari mobile, konsol, VR hingga WebGL, Unity menawarkan fleksibilitas yang jarang dimiliki engine lain. Ditambah ekosistem Asset Store, integrasi AI, hingga visual scripting, Unity menjadi one-stop solution bagi developer kecil maupun enterprise.
Cara Kerja Unity

Unity bekerja dengan arsitektur berbasis komponen. Artinya, setiap objek di dalam game bisa diberi skrip atau fungsi tertentu. Misalnya: karakter bisa berjalan karena diberi script movement, atau bola bisa memantul karena diberi Rigidbody.
Editor Unity memungkinkan kamu melakukan drag-and-drop untuk memasukkan aset, lalu mengatur tata letaknya di dalam scene. Dengan sistem ini, proses game development menjadi lebih intuitif dan cepat.
Selain itu, Unity juga menawarkan opsi fleksibel dalam membangun user interface (UI). Ada tiga cara utama yang bisa dipilih developer:
- UIElements, yang menggunakan pendekatan mirip teknologi web dengan stylesheet (CSS) dan event handler.
- Unity UI, toolkit sederhana berbasis komponen yang sering dipakai untuk menu, HUD, atau tampilan dasar.
- IMGUI, biasanya digunakan untuk kebutuhan debugging, bukan untuk UI utama.
Fitur lain yang tak kalah penting adalah Navigation & Pathfinding, yang membuat karakter dapat bergerak otomatis di dalam dunia game. Sistem ini memanfaatkan navigation mesh yang bisa digenerasi otomatis, serta dynamic obstacles agar karakter bisa beradaptasi dengan perubahan lingkungan secara real-time.
Bagi developer modern, Unity juga semakin ramah untuk multiplayer dan integrasi online. Ada fitur matchmaking, sinkronisasi game state, hingga komunikasi antar pemain. Ditambah dengan dukungan API pihak ketiga, Unity tidak hanya kuat untuk game single-player, tapi juga unggul di ranah sosial dan kompetitif.
